Showing posts with label 2006. Show all posts
Showing posts with label 2006. Show all posts

Thursday, May 30, 2013

Harper Lee - To Kill a Mockingbird

Judul : To Kill A Mockingbird
Penulis : Harper Lee
Penerbit : Qanita
Tahun Terbit : 2006
Halaman : 533
Overall Rate : 4 of 5 stars

Mengambil sudut pandang seorang gadis berumur 8 tahun, Harper Lee menuturkan kisah mengenai kasih sayang dan prasangka yang terbentuk di kota kecil Maycomb County.

Semuanya mungkin bermula karena rasa penasaran tiga orang anak kecil, Jem Finch, Dill, dan Scout. Mereka ingin memancing Boo Radley keluar dari rumah pria itu. Bagaimana pun Boo tak pernah terlihat walaupun banyak desas-desus mengatakan bahwa pria itu keluar pada malam hari. Petualangan mereka membuahkan kejadian yang tak disangka pada akhirnya.

Banyak kenakalan-kenakalan anak-anak yang tertuang dalam cerita ini. Salah satu alasan aku menyukai cerita ini adalah Harper Lee menuangkan cara berpikir anak-anak yang kritis dan tak ragu untuk menanyakan apa yang terlintas dalam pikiran mereka tanpa takut apa yang mereka katakan itu salah atau tak pantas. Beliau menangkap kepolosan anak-anak tersebut dengan sangat baik.

Aku mengagumi karakter Atticus Finch sebagai figur seorang ayah yang dibentuk dalam cerita ini. Bagaimana cara dia menjawab pertanyaan Jem dan Scout tanpa suatu apapun yang dia tutupi. Penjelasan dia tepat tapi dijelaskan melalui bahasa yang mudah dimengerti dan diserap oleh anak-anak. Pria berumur 50 tahun ini langsung menjadi nominasi pria idaman di tahun 2013 :)

To Kill A Mockingbird, ketika membaca judulnya, aku bertanya-tanya, apa hubungan cerita ini dengan burung yang meniru suara itu? Dan semakin jauh aku membaca, menurut interpretasiku, mockingbird ini menggambarkan Tom Robinson, Atticus, dan Boo.

Ketiganya bukanlah orang yang bersalah, tapi mereka disudutkan. Dalam kisah kali ini, Atticus membela seorang pria berkulit hitam yang dituduh melakukan sebuah tindakan yang tak dilakukannya. Hal ini membuat Atticus dikecam dan hidupnya terancam.

Walaupun ceritanya bukan tipe cerita yang mengaduk-ngaduk perasaan, tapi menurutku buku ini sarat makna. Banyak adegan-adegan yang menurutku sangat mengena. Misalnya ketika Scout bertengkar dengan sepupunya karena sepupunya menghina Atticus dan pamannya menghukum Scout. Scout mengatakan kepada pamannya karena pamannya hanya melihat satu sisi cerita, seharusnya sebelum menjatuhkan hukuman atau men-judge seseorang, dengarlah dari dua sisi, bukan hanya satu sisi.

Ada juga ketika paman Scout bertanya kepada Atticus kenapa dia tidak pernah memukul atau memarahi anaknya. Atticus menjawab bahwa dia tahu bahwa anaknya berusaha untuk bersikap baik. Menurutku itu keren banget karena Atticus dapat memahami anak-anaknya dengan baik dan membela mereka.

Setelah menutup buku ini, aku mulai berpikir (jarang-jarang nih!), bagaimana bila revolusi tidak ada? Apakah sampai sekarang manusia akan dikotak-kotakkan berdasarkan warna? Namun walaupun begitu, sampai saat ini pun kita masih mengotak-kotakkan manusia. Bukankah kita sederajat?

Secara keseluruhan, buku ini memang layak memenangkan segudang penghargaan. Buku ini membuatku ingin menjadi pribadi dan figur orang tua seperti Atticus. Aku salut dengan Jem dan Scout yang dapat bersikap dewasa ketika norma lingkungan bertentangan dengan hati nurani mereka. Two thumbs up for Mrs. Harper Lee!

Wednesday, April 17, 2013

Rick Riordan - The Lightning Thief [Percy Jackson and The Olympians #1]

Judul : The Lightning Thief
Seri : Percy Jackson and The Olympians #1
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Disney Hyperion Books
Tanggal terbit : April 2006
Halaman : 375
Genre : Fantasy
Overall rate : 3 of 5









Yah, salahku karena menonton film garapan Chris Columbus terlebih dahulu baru membaca bukunya. Karena sudah menonton filmnya, aku jadi sulit membayangkan Perseus Jackson sebagai anak berumur 12 tahun. Di filmnya dia adalah seorang remaja tanggung. Beda banget! Yah, tapi apapun itu, aku mencoba untuk membersihkan bayangan Longan Lerman (pemeran Percy) dalam ingatanku.

Ceritanya bermula dari sebuah museum yang ternyata membawa bencana dan mengungkapkan bahwa Percy ternyata adalah seorang half blood. Tapi anak dewa manakah dia? Itu masih menjadi pertanyaan sampai dia dibawa oleh Grover ke camp musim panas untuk anak-anak half blood.

Di sana dia bertemu dengan Annabeth (anak Athena), Luke (anak Hermes), Grover (seorang satyr), anak Ares yang aku lupa namanya, Chiron (seorang Centaur, penasihat Percy), dan Dionysus (dewa Anggur). Pas acara mengambil bendera lawan, di situ lah ketahuan Percy itu anak dewa mana dan ternyata dia adalah anak dewa laut, Poseidon.

Setelah terungkapnya siapa Percy, kini muncul desas-desus bahwa Percy-lah yang mencuri thunder bolt milik Zeus. Tentu saja bukan Percy yang melakukannya, namun untuk membersihkan nama baiknya, Percy dibantu dengan Annabeth dan Grover, berkelana ke Underworld untuk menemui Hades yang dicurigai sebagai pelaku pencurian yang sebenarnya.

Percy Jackson and The Lightning Thief ini memang mengingatkanku akan Harry Potter.
Chiron : Dumbledore
Annabeth : Hermione
Grover : Ron
Luke : Draco
Ibu Percy yang rela mati demi menyelamatkan anaknya : Ibu HP yang mati demi melindungi anaknya

Petualangannya seru. Banyak yang lucu. Banyak kata-kata bijak juga. Memang hidup itu selalu diberikan pilihan. Jalan yang sudah kita pilih, tidak memiliki jalan untuk mundur, harus maju terus.

Overall, aku menikmati buku ini. Baca buku berbahasa inggrisnya gak susah. Khas Rick Riordan untuk menulis dari sisi orang pertama sehingga pembaca lebih bisa menyelami karakter utama. Gak sabar baca buku keduanya, harus nunggu dipinjemin nih =)