Thursday, March 6, 2014

Veronica Roth - Divergent [Divergent #1]

Judul : Divergent
Seri : Divergent #1
Penulis : Veronica Roth
Penerbit : Katherine Tegen Books
Tahun terbit : Mei 2011
Halaman : 501
Genre : Young Adult; Dystopia; Romance
Overall rate : 4 of 5

In Beatrice Prior's dystopian Chicago world, society is divided into five factions, each dedicated to the cultivation of a particular virtue--Candor (the honest), Abnegation (the selfless), Dauntless (the brave), Amity (the peaceful), and Erudite (the intelligent). On an appointed day of every year, all sixteen-year-olds must select the faction to which they will devote the rest of their lives. For Beatrice, the decision is between staying with her family and being who she really is--she can't have both. So she makes a choice that surprises everyone, including herself.

During the highly competitive initiation that follows, Beatrice renames herself Tris and struggles alongside her fellow initiates to live out the choice they have made. Together they must undergo extreme physical tests of endurance and intense psychological simulations, some with devastating consequences. As initiation transforms them all, Tris must determine who her friends really are--and where, exactly, a romance with a sometimes fascinating, sometimes exasperating boy fits into the life she's chosen. But Tris also has a secret, one she's kept hidden from everyone because she's been warned it can mean death. And as she discovers unrest and growing conflict that threaten to unravel her seemingly perfect society, she also learns that her secret might help her save those she loves . . . or it might destroy her.

Divergent jauh lebih bagus daripada The Hunger Games, plot, karakter, dan action....


Lima faksi dengan gaya hidup yang berbeda. Abnegation yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain. Dauntless yang selalu berani dan menantang bahaya. Amity yang selalu tenang. Erudite berisi orang-orang pintar. Candor yang selalu berkata jujur.

Sayangnya, pada umur 16 tahun, Beatrice harus menentukan faksi manakah yang dia pilih. Meninggalkan orang tuanya atau mengikuti kata hatinya? Abnegation atau Dauntless? Dan ketika suara hatinya berbicara, darahnya dia tumpahkan di atas bara api dan memilih Dauntless.

Menjadi bagian Dauntless tidak mudah, hanya 10 orang saja yang akan dipilih, sisanya gugur selama penyaringan itu dilakukan dan menjadi orang-orang yang tak memiliki faksi, orang-orang dengan kasta terendah.

Menjadi Dauntless, Tris harus melawan ketakutannya sekaligus merahasiakan jati dirinya yang adalah seorang Divergent. Jika sampai kebenaran itu terungkap, dirinyalah yang diburu karena Divergent adalah orang yang berbahaya bagi para leader faksi.

Selama masa penyaringan menjadi Dauntless, Tris bertemu dengan Al, Christina, dan Will, yang segera menjadi teman terbaiknya. Di pelatihan ini pula lah Tris bertemu dengan Four, pria yang menjadi pelatih bagi para inisiasi yang pindah dari faksi lain.

Banyak hal yang terjadi selama masa penyaringan itu. Kesakitan, kebahagiaan, cinta, kecurigaan, dan pengkhianatan. Benarkah Al, Christina, Will, dan Four adalah orang-orang yang dapat dipercayainya? Siapakah Four sebenarnya? Dan mengapa pemimpin faksi Dauntless memburu Divergent? Apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Awalnya aku pesimis dengan Divergent karena katanya ceritanya mirip The Hunger Games yang aku  baca berhari-hari baru selesai. Aku tak menyangka bahwa aku akan membaca novel ini dalam waktu dua hari dan tiap bab makin penasaran dan terus lanjut.

Dibandingkan dengan THG, Divergent menurutku lebih seru, lebih banyak action, lebih banyak pertentangan batin, karakter yang lebih kuat, dan twist yang cukup tak terduga. Bahkan buku ini pun diakhiri dengan sedikit menggantung dan membuatku penasaran untuk baca Insurgent.

Pertentangan batin Tris akan faksi yang dipilihnya dan bahkan setelah dipilihnya itu membuatku ikutan bimbang. Dia adalah orang yang tidak mementingkan diri sendiri sekaligus berapi-api. Apalagi ketika menjelang akhir cerita, di situ bisa dilihat pertentangan apa yang benar dan apa yang salah, apa langkah yang harus diambilnya walaupun itu membuatnya terluka. Ck! Bacanya saja membuatku ikutan pusing dan sakit hati.

Karakter utamanya tentunya top banget lah. Gak perlu ditanya. Karakter pendukungnya juga dibuat gak selalu mendukung Tris, ada saat-saat dimana Tris dipojokkan walaupun akhirnya mereka kembali bersatu juga. Semua karakternya memiliki kesan yang dalam, baik karakter utama, karakter yang menjatuhkan Tris, maupun karakter yang mendukungnya.

Sebenarnya aku paling gak nyangka soal Four loh. Saking seriusnya baca soal Tris dan pengen cepat-cepat dia mengungkapkan sebenarnya ada apa sih dengan Divergent, aku jadi melupakan soal siapa Four sebenarnya. Pas Four menunjukkan landscape rasa takutnya, baru deh aku ngeh siapa Four itu. Hufftttt...

Belum lagi persengkokolan yang terjadi yang membuatku bertanya-tanya "Kenapa mereka lakukan itu?" seperti pertanyaanku "Kenapa dengan orang-orang Divergent?" Huahhhh... Sepanjang cerita beneran dibuat tegang deh. Gak heran buku ini memenangkan Goodreads Choice di tahun 2011 untuk kategori Favourite Book dan Young Adult & Sci-Fi

Oh ya, filmnya akan keluar tanggal 21 Maret 2014 loh. Terus aku lihat imdb, ada dua versi cover filmnya. Yang pertama bikin ngiler lihat badan Four dengan tato faksi, yang kedua menggambarkan kota Chicago di saat itu dengan tepat.


Dan ini dia pemeran utama film Divergent:
Shailene Woodley as Tris Theo James as Four
Entah mengapa aku merasa Shailene kurang cocok memerankan Tris. Di foto ini sih dia kelihatan imut gitu. Tapi pas aku lihat trailer-nya berasa dia tua dan agak berisi. Dalam bayanganku, Tris lebih kurus dan lebih pendek. Heheheheheh...

By the way, yang jadi kakak Tris, Caleb, itu nanti main di film The Fault in Our Stars jadi Augustus loh. Kyaaaaa....

Overall, aku sangat menyukai Divergent dan penasaran dengan lanjutannya. Semoga bisa selesai baca Insurgent dan Allegiant sebelum filmnya diputar di Indonesia. Walaupun aku sudah tahu ending yang tak menyenangkan dari seri ini, aku tetap memutuskan untuk meneruskan membacanya :)

No comments:

Post a Comment