Judul : Celebrity Wedding
Penulis : aliaZalea
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : September 2011
Halaman : 328
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Semua bermula dari Inara bosan dengan perlakuan keluarganya yang terlalu protektif, selalu mengatur kehidupannya, sehingga dia ingin menunjukkan pada keluarganya bahwa dia bisa mengambil keputusan sebagai wanita dewasa.
Kemudian ada Revel yang betul-betul terdesak mendapatkan istri untuk menyelamatkan karier musik dan image-nya di mata masyarakat. Bukan dia yang menghamili Luna, kekasihnya, dan tak mau bertanggung jawab. Dia harus menikah dan pilihannya jatuh pada Inara, akuntan publik yang bekerja padanya.
Pernikahan ini akan jadi pernikahan di atas kertas yang menguntungkan mereka berdua. Awalnya semua lancar, sampai Inara dan Revel mendapati bahwa pernikahan ini mulai terasa lebih nyata daripada yang mereka bayangkan. Mampukah keduanya menepati janji masing-masing untuk mengakhiri sandiwara ini ketika kontrak berakhir?
Sepertinya akhir-akhir ini aku mulai kembali menyempatkan diri untuk membaca karya lokal jika memang menarik. Novel ini aku beli di obralan Gramedia. Lumayan lah.
Seperti khas cerita dari yang awalnya hanya sandiwara, ketika perasaan mulai terlibat di dalamnya, semuanya menjadi nyata.
Ya iyalah, mana mungkin Revel bisa kebal sama karakternya Inara. Mana mungkin juga Inara gak klepek-klepek sama Revel. Secara pria itu adalah pria paling seksi di Indonesia seperti yang disebutkan berkali-kali oleh aliaZalea dalam novel ini (dan membuatku agak males karena penulisan 'seksi' berulang-ulang ini).
Celebrity Wedding ini memang diperuntukkan untuk dewasa karena ada beberapa adegan yang membuat jantung berdegup. Hahahahahha... Tidak ada adegan ranjang seperti novel terjemahan, tapi tetap ada rayu dan cumbu (bahasa jadul banget ini).
Yang aku kurang suka dari novel ini tuh cuma bahasa Inggris yang nyampur sama Indo. Bacanya jadi rada aneh gitu. Jelas-jelas Revel-nya orang Indo. Kalo Revel-nya bule sih mungkin aku masih okelah. Bahasa yang nyampur gitu membuatku agak mengernyit aja sih.
Belum lagi penggunaan kata "saya", padahal mereka sudah dekat dan menikah. Gak sekalian pakai "Anda" gitu? Kenapa gak pakai "aku-kamu"? Kaku banget rasanya menggunakan kata "saya".
Secara keseluruhan, aku suka ceritanya. Tidak ada hal yang baru sih dari cerita romansa seperti ini. Semuanya bergantung pada penulisnya bagaimana membuat ceritanya jadi menyenangkan dan tidak membosankan.
Oleh sebab itu, aku mengacungkan jempolku kepada aliaZalea. Alurnya yang ringan dan gak ribet membuatku cukup nyaman membaca cerita ini. Malah lewat cerita ini aku jadi penasaran sama cerita Tita dan Didi lewat buku mereka berjudul Miss Pesimis dan Blind Date. Yah nanti kalau ada obralan aku beli deh :)
Tapi entah kenapa aku lebih suka buku ini mba dibanding sama Miss Pesimis. Tapi kalo penasaran, patut dicoba :D
ReplyDeleteAku belum baca Miss Pesimis dan Blind Date. Hahahhaah.. Ada yang mau meminjamkan? #kode
Delete