Judul : The Devil in Black Jeans
Penulis : aliaZalea
Penerbit : Gramedia
Tanggal terbit : Januari 2013
Halaman : 352
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu.
Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya.
Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.
--
aliaZalea adalah penulis Indonesia yang karyanya baru aku baca pertama kali lewat The Devil in Black Jeans. Baca novel ini jadi penasaran sama cerita Celebrity Wedding :)
Tuesday, December 17, 2013
Tuesday, December 3, 2013
Mira W. - Segurat Bianglala di Pantai Senggigi
Judul : Segurat Bianglala di Pantai Senggigi
Penulis : Mira W.
"Pacarnya banyak?"
"Dari Sabang sampai Merauke!"
"Semuanya nggak tahan lama?"
"Tahan sembilan bulan sepuluh hari aja, pasti udah masuk Guinness Book of Records!"
"Dia nggak pernah serius pacaran?"
"Kalau Asri bisa serius, rasanya kita nggak perlu lagi PBB! Mendingan tu gedung megah diubah aja fungsinya jadi tempat seminar! Di Jakarta kan sekarang cari tempat seminar aja susah! Cari kutu aja diseminarin sih!"
Asri, Lestari, dan Lindung, jebolan SMA di Jakarta yang tergabung dalam trio ALL. Di Pantai Senggigi yang indah dan di Gunung Rinjani yang misterius, trio yang punya motto One for All and All for One ini bertualang memuaskan jiwa remaja mereka.
Asri yang tak pernah serius pacaran, bertemu seorang pemuda Sasak yang gagah, pemandu pendakian Rinjani dari desa Seranu. Sementara Lestari yang alim, terlibat cinta segitiga dengan seorang pemuda Jerman dan pacarnya yang tiba-tiba menyusul ke Lombok.
Suasana tambah kisruh dengan munculnya ayah Asri dan saudara kembarnya...
Penulis : Mira W.
"Pacarnya banyak?"
"Dari Sabang sampai Merauke!"
"Semuanya nggak tahan lama?"
"Tahan sembilan bulan sepuluh hari aja, pasti udah masuk Guinness Book of Records!"
"Dia nggak pernah serius pacaran?"
"Kalau Asri bisa serius, rasanya kita nggak perlu lagi PBB! Mendingan tu gedung megah diubah aja fungsinya jadi tempat seminar! Di Jakarta kan sekarang cari tempat seminar aja susah! Cari kutu aja diseminarin sih!"
Asri, Lestari, dan Lindung, jebolan SMA di Jakarta yang tergabung dalam trio ALL. Di Pantai Senggigi yang indah dan di Gunung Rinjani yang misterius, trio yang punya motto One for All and All for One ini bertualang memuaskan jiwa remaja mereka.
Asri yang tak pernah serius pacaran, bertemu seorang pemuda Sasak yang gagah, pemandu pendakian Rinjani dari desa Seranu. Sementara Lestari yang alim, terlibat cinta segitiga dengan seorang pemuda Jerman dan pacarnya yang tiba-tiba menyusul ke Lombok.
Suasana tambah kisruh dengan munculnya ayah Asri dan saudara kembarnya...
Wednesday, November 6, 2013
Mira W. - Dua Kutub Cinta
Judul : Dua Kutub Cinta
Penulis : Mira W.
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : Juli 2008
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Banyak cowok keren di sekolah. Tapi tidak ada yang membuat Mariska tergila-gila.
Kata abangnya karena dia sudah gila beneran.Tapi Rival beda. Mariska mengejar-ngejar cowok blasteran Indo Portugis itu dari Jakarta sampai Lisbon.
Tidak peduli dia hampir mati tenggelam atau berubah jadi hantu es. Sampai suatu saat dia terombang-ambing di antara dua kutub, ini cinta atau cuma obsesi?
Buku ini aku beli karena harganya cuma 15k. Hahahahah... Lagi ada pameran buku gitu di La Piazza, Jakarta. Banyak buku lain yang aku beli juga sih, tapi aku review di blog satunya :)
Dua Kutub Cinta ini bisa dibilang versi Harlequin Indonesia. Keren ya judulnya? Aku selalu salut sama Mira W. bisa menciptakan judul yang puitis =) Btw, Mira W. ini adalah salah satu penulis Indonesia favoritku sejak zaman SMA. Bukunya tipis-tipis, enak deh dibacanya, dan pastinya mengaduk emosi.
Bercerita tentang cinta pertama Mariska yang tak pernah padam sampai rela mengejar Rival dari ujung ke ujung. Gaya bercerita Mira W. sangat menggambarkan perjuangan Mariska untuk mendapatkan cinta Rival. Aku sampai gregetan kesal karena Rival kok tega banget sama Riska dan Riska kok buta banget sampai menutup mata dan pintu hatinya hanya demi satu cowok ini.
Dan sebuah kejadian menyadarkan Riska apakah sebenarnya dia memang mencintai pria itu atau hanya sekedar obsesi remaja saja.
Penulis : Mira W.
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : Juli 2008
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Banyak cowok keren di sekolah. Tapi tidak ada yang membuat Mariska tergila-gila.
Kata abangnya karena dia sudah gila beneran.Tapi Rival beda. Mariska mengejar-ngejar cowok blasteran Indo Portugis itu dari Jakarta sampai Lisbon.
Tidak peduli dia hampir mati tenggelam atau berubah jadi hantu es. Sampai suatu saat dia terombang-ambing di antara dua kutub, ini cinta atau cuma obsesi?
Buku ini aku beli karena harganya cuma 15k. Hahahahah... Lagi ada pameran buku gitu di La Piazza, Jakarta. Banyak buku lain yang aku beli juga sih, tapi aku review di blog satunya :)
Dua Kutub Cinta ini bisa dibilang versi Harlequin Indonesia. Keren ya judulnya? Aku selalu salut sama Mira W. bisa menciptakan judul yang puitis =) Btw, Mira W. ini adalah salah satu penulis Indonesia favoritku sejak zaman SMA. Bukunya tipis-tipis, enak deh dibacanya, dan pastinya mengaduk emosi.
Bercerita tentang cinta pertama Mariska yang tak pernah padam sampai rela mengejar Rival dari ujung ke ujung. Gaya bercerita Mira W. sangat menggambarkan perjuangan Mariska untuk mendapatkan cinta Rival. Aku sampai gregetan kesal karena Rival kok tega banget sama Riska dan Riska kok buta banget sampai menutup mata dan pintu hatinya hanya demi satu cowok ini.
Dan sebuah kejadian menyadarkan Riska apakah sebenarnya dia memang mencintai pria itu atau hanya sekedar obsesi remaja saja.
Friday, August 30, 2013
Ninit Yunita - Test Pack
Penulis : Ninit Yunita
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : 2010
Halaman : 202
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
SEBAGIAN dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadak miskin.
Will you still love them, then?
That's why you need commitment.
Don't love someone because of what/how/who they are.
From now on, start loving someone,
because you want to.
Tuesday, July 9, 2013
Ika Natassa - Antologi Rasa
Judul : Antologi Rasa
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : September 2012
Halaman : 344
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 1 of 5
HARRIS
We’re both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe. How can we be so different and feel so much alike, Rul? Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuat aku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu. Three years of my wasted life loving you.
RULY
Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa bahwa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, “Pak, istrinya sudah sadar”, dan bahwa gue bahkan tidak berniat sedikit pun untuk mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.
KEARA
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, “Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love.” That’s probably as close as I can get to hearing that she loves me.
Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
--
Jika di buku A Very Yuppy Wedding, Divortiare, dan Twivortiare, aku mengalami semua perasaan dan klepek-klepek sama semua karakter cowoknya (Oh, Beno! Oh, Adjie!), di AR, semua karakternya pengen aku tendang jauh-jauh. Di AR, yang pengen aku bilang ke karakternya tuh "Get grip of yourself and move on! Damn!"
Berikut adalah urutan ketidaksukaanku pada karakternya diurutkan dari yang paling tidak terlalu menyebalkan:
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : September 2012
Halaman : 344
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 1 of 5
HARRIS
We’re both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe. How can we be so different and feel so much alike, Rul? Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuat aku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu. Three years of my wasted life loving you.
RULY
Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa bahwa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, “Pak, istrinya sudah sadar”, dan bahwa gue bahkan tidak berniat sedikit pun untuk mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.
KEARA
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, “Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love.” That’s probably as close as I can get to hearing that she loves me.
Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
--
**SPOILER ALERT**
Wah, baru pertama kali nih baca novel aku kasih satu bintang. Aku suka dengan gaya penulisan Ika Natassa, tapi kenapa di Antologi Rasa (AR) ini dia menciptakan karakter yang sangat tidak aku sukai? Rasanya pas udah setengah buku, bukunya pengen aku lempar ke tembok (literally), cuma gak bisa karena nih buku pinjam punya Mbak Dewi =PJika di buku A Very Yuppy Wedding, Divortiare, dan Twivortiare, aku mengalami semua perasaan dan klepek-klepek sama semua karakter cowoknya (Oh, Beno! Oh, Adjie!), di AR, semua karakternya pengen aku tendang jauh-jauh. Di AR, yang pengen aku bilang ke karakternya tuh "Get grip of yourself and move on! Damn!"
Berikut adalah urutan ketidaksukaanku pada karakternya diurutkan dari yang paling tidak terlalu menyebalkan:
Wednesday, July 3, 2013
Brigid Kemmerer - Storm [Elemental #1]
Judul : Storm
Seri : Elemental #1
Penulis : Brigid Kemmerer
Penerbit : Mizan
Tahun terbit : Mei 2013
Halaman : 556
Genre : Fantasy Romance
Overall rate : 3 of 5
Seri : Elemental #1
Penulis : Brigid Kemmerer
Penerbit : Mizan
Tahun terbit : Mei 2013
Halaman : 556
Genre : Fantasy Romance
Overall rate : 3 of 5
Empat bersaudara Merrick memiliki anugerah empat elemen berbeda-beda: air, angin, api, dan tanah. Mereka selalu berusaha agar tidak mencolok dan tidak menarik perhatian para Pemandu yang setiap waktu siap membawa para pengendali elemen yang dianggap mengancam keselamatan manusia. Namun, kehadiran Tyler dan Seth, musuh keluarga Merrick, memperkeruh keadaan. Mereka terus berusaha memancing amarah Merrick bersaudara dengan alasan pembalasan dendam keluarga.
Merrick bersaudara hampir selalu bisa menghindari segala masalah, hingga saat Becca hadir di tengah pertikaian mereka. Chris yang jatuh cinta pada Becca tidak bisa lagi mengendalikan kekuatannya setiap kali dirinya harus menyelamatkan Becca. Dan, ketika Chris berusaha mengendalikan kembali kekuatannya, segalanya telah terlambat karena Sang Pemandu telah mencium kekuatan mereka.
--
Covernya kenapa cewek ya? Kan Merrick bersaudara ini cowok semua. Agak kecewa sih karena kurang menggambarkan bukunya walaupun aku suka sama warna dan tulisannya.
Di dunia ini ada 5 bagian elemental, tanah, air, api, angin, dan jiwa. Semua orang memiliki kemampuan pengendalian, namun Merrick bersaudara adalah yang terpilih karena mereka tepat berada di sudut elemental itu sehingga kemampuan mereka terhadap alam jauh lebih tinggi.
Titik kelima yaitu jiwa, adalah orang-orang yang memiliki kemampuan spiritual dan mereka lah yang menjadi Pemandu. Orang yang memiliki tanggung jawab untuk memusnahkan para pengendali yang berada di titik sudut ketika orang-orang tersebut menunjukkan sikap berbahaya.
Secara keseluruhan ceritanya menyenangkan dan mengalir dengan baik. Aku suka dengan intrik masa lalu yang muncul dan menyimpan banyak rahasia yang terungkap di menjelang akhir. Yang bikin aku sakit hati adalah yang terjadi dengan Michael. Aku sudah baca prequel yang menceritakan tentang pengendali tanah itu. Di buku ini, dia memiliki kisah yang cukup tragis. Hhhhhh...
Mengenai tokoh utamanya... hmmmm... menurutku kurang dominan ya. Kisahnya kayak terbagi rata antara Chris, Hunter, dan Becca. Malah menurutku lebih banyak cerita Becca-nya daripada Chris. Sangat disayangkan sih. Walaupun begitu, aku menikmatinya kok ^^
Romansanya juga gak terlalu kental sih untukku. Lebih ke romansa persahabatan. Agak kesal sih sama Becca, sebenarnya dia mau ke mana, Chris apa Hunter? Dia memberikan keduanya kesempatan yang membuatku sedikit tidak menyukai karakter ini.
Lalu mengenai terjemahan. Mungkin ini untukku sih karena aku merasa terjemahannya terlalu formal. Agak aneh untukku membaca percakapan di mana karakternya sedang marah dengan menggunakan kata "kamu". Aku sih lebih suka menggunakan kata "kau" karena sedikit lebih kasar :) Oh ya, aku juga membaca kata "celana jin", dalam bayanganku, celana jin itu yang gembung gitu loh, padahal maksudnya celana jins *sigh*
Overall, urban fantasy yang cukup menyenangkan untuk dibaca. Ringan walaupun halamannya cukup tebal.
Labels:
2013,
Brigid Kemmerer,
Contemporary Romance,
Elemental,
Fantasy,
Mizan,
Noura Books,
Young Adult
Sunday, June 30, 2013
Ika Natassa - A Verry Yuppy Wedding
Judul : A Very Yuppy Wedding
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : Oktober 2007
Halaman : 288
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Ika Natassa melalui bukunya yang sudah aku baca sebelumnya, yaitu Divortiare dan Twivortiare, telah membuatku menyukai cara penulisannya. Tak terkecuali buku satu ini.
A Very Yuppy Wedding (AVYW) adalah karya pertama Ika Natassa. Dan memang terasa sih perbedaan Divortiare dengan AVYW. Cara Ika bercerita dalam bukunya, makin lama semakin baik karena membuat pembacanya ikut merasakan perasaan karakter.
Kalau dalam Divoritare dan Twivortiare aku jatuh cinta dengan Beno Wicaksono, di AVYW aku jatuh cinta dengan Adjie. Pria satu ini emang too good to be true dan tiap wanita pasti menginginkan karakter pria satu ini. Perhatian, cemburu dalam kapasitas yang pas dan menggemaskan, penyayang, dan memahami pasangannya dengan baik.
Andrea di lain pihak sama kayak Lexie yang menyebalkan dan gila shopping. Dua karakter wanita ini emang beruntung banget bisa dicintai pria yang sempurna.
Satu hal yang membuatku salut dengan Ika adalah dia mengambil profesi pemeran utama yang sangat dimengertinya dengan baik. Sehingga pembaca juga jadi memahami pekerjaan seorang account manager yang menjadi pekerjaan Andrea.
Ika juga menangkap dengan baik karakter wanita karir saat ini. Aku salut sama Adjie yang mau berkompromi dengan Andrea mengenai siapa yang resign. Biasanya dibuat si wanita yang langsung resign tanpa ba-bi-bu.
Mengenai romance-nya, wah jangan ditanya deh. Walaupun tidak sebagus dua buku yang aku baca sebelumnya, AVYW tetap membuatku senyum-senyum dan gregetan juga. Terutama di bagian ending yang rasanya mengiris-iris hati ini *cekileh*
Overall, a great debut novel. Sebaiknya aku mulai mencari boxset Ika Natassa nih. Atau ada yang mau memberikannya secara gratis untukku? Heheheheheheh...
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tanggal Terbit : Oktober 2007
Halaman : 288
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Ika Natassa melalui bukunya yang sudah aku baca sebelumnya, yaitu Divortiare dan Twivortiare, telah membuatku menyukai cara penulisannya. Tak terkecuali buku satu ini.
A Very Yuppy Wedding (AVYW) adalah karya pertama Ika Natassa. Dan memang terasa sih perbedaan Divortiare dengan AVYW. Cara Ika bercerita dalam bukunya, makin lama semakin baik karena membuat pembacanya ikut merasakan perasaan karakter.
Kalau dalam Divoritare dan Twivortiare aku jatuh cinta dengan Beno Wicaksono, di AVYW aku jatuh cinta dengan Adjie. Pria satu ini emang too good to be true dan tiap wanita pasti menginginkan karakter pria satu ini. Perhatian, cemburu dalam kapasitas yang pas dan menggemaskan, penyayang, dan memahami pasangannya dengan baik.
Andrea di lain pihak sama kayak Lexie yang menyebalkan dan gila shopping. Dua karakter wanita ini emang beruntung banget bisa dicintai pria yang sempurna.
Satu hal yang membuatku salut dengan Ika adalah dia mengambil profesi pemeran utama yang sangat dimengertinya dengan baik. Sehingga pembaca juga jadi memahami pekerjaan seorang account manager yang menjadi pekerjaan Andrea.
Ika juga menangkap dengan baik karakter wanita karir saat ini. Aku salut sama Adjie yang mau berkompromi dengan Andrea mengenai siapa yang resign. Biasanya dibuat si wanita yang langsung resign tanpa ba-bi-bu.
Mengenai romance-nya, wah jangan ditanya deh. Walaupun tidak sebagus dua buku yang aku baca sebelumnya, AVYW tetap membuatku senyum-senyum dan gregetan juga. Terutama di bagian ending yang rasanya mengiris-iris hati ini *cekileh*
Overall, a great debut novel. Sebaiknya aku mulai mencari boxset Ika Natassa nih. Atau ada yang mau memberikannya secara gratis untukku? Heheheheheheh...
Monday, June 10, 2013
Rangga Wirianto Putra - The Sweet Sins
Judul : The Sweet Sins
Penulis : Rangga Wirianto Putra
Penerbit : Diva
Tanggal Terbit : Oktober 2012
Halaman : 428
Genre : LGBT; Contemporary Romance
Overall rate : 4 of 5
Setelah sekian lama, baru hari ini aku membaca sebuah novel yang dapat membuatku meneteskan air mata.
Reino bertemu dengan Ardo dalam kondisi yang menyedihkan. Reino babak belur dan Ardo yang kebetulan melihatnya, merawat mahasiswa itu. Reino mendapatkan kebersamaannya dengan Ardo membuatnya utuh. Hatinya yang kosong, terisi dengan penuh saat bersama pria pembawa acara tersebut.
Dan ketika keduanya menyadari penyimpangan dan perasaan mereka dan berusaha untuk menjalaninya bersama, sebuah rintangan menghalangi usaha mereka.
Penulis cerita LGBT yang aku tahu di Indonesia adalah Andrei Aksana dengan Lelaki Terindah-nya. Namun, kini bertambah lagi penulis yang aku tahu yang menceritakan penyimpangan seksualitas manusia, yaitu Rangga Wirianto Putra.
Menurutku sepertiga bagian pertama agak sedikit membosankan. Cerita mengenai pertemuan Rei dan Ardo, dan bagaimana mereka akhirnya menyatakan perasaan masing-masing. Namun setelah kebersamaan mereka, di situ lah ceritanya mulai mencabik-cabik dan air mataku pun menetes. Cinta bukan hanya mengenai perjuangan dan mempertahankan, tapi juga mengenai melepaskan.
Hati manusia mana yang tidak terluka ketika mereka diminta untuk memilih antara kebahagiaannya atau permintaan orang tua yang sudah sekarat? Hati pasangan mana yang tidak ikut terluka melihat pasangannya sengsara? Dan hanya ada satu pilihan, melepaskannya.
Melepaskan orang yang kita cintai adalah memang bukti dan pengorbanan yang paling besar bahwa kita mencintainya. Baca cerita The Sweet Sins ini membuatku memahami banyak perspektif mengenai mencintai dan hidup.
Menutup buku ini rasanya masih sakit, tapi sakit yang bisa dipahami. Aku suka dengan endingnya yang bisa dibilang adil bagi kedua belah pihak walaupun aku berharap keduanya dapat menemukan kebahagiaan di masa mendatang. So, two thumbs up untuk Rangga yang berhasil merangkum cerita dengan emosi yang menghanyutkan.
Oh ya, novel ini cukup vulgar ya buatku. Ada beberapa penggambaran adegan seksual. Terus percakapannya juga cukup blak-blakan dan mungkin bagi beberapa orang agak kasar. Lalu ada satu hal yang mengganggu aku, yaitu kata-kata "Sayangnya aku sedang apa?" Kata 'sayangnya aku' itu kenapa gak pakai kata 'sayangku' aja ya? Heheheheheh...
Overall, it's a nice story dan emosi karakternya benar-benar terasa :)
P.S.: Terima kasih kepada Mas Dion dan Diva Press yang telah memberikan aku kesempatan untuk membaca dan mereview novel ini :)
Penulis : Rangga Wirianto Putra
Penerbit : Diva
Tanggal Terbit : Oktober 2012
Halaman : 428
Genre : LGBT; Contemporary Romance
Overall rate : 4 of 5
Setelah sekian lama, baru hari ini aku membaca sebuah novel yang dapat membuatku meneteskan air mata.
Reino bertemu dengan Ardo dalam kondisi yang menyedihkan. Reino babak belur dan Ardo yang kebetulan melihatnya, merawat mahasiswa itu. Reino mendapatkan kebersamaannya dengan Ardo membuatnya utuh. Hatinya yang kosong, terisi dengan penuh saat bersama pria pembawa acara tersebut.
Dan ketika keduanya menyadari penyimpangan dan perasaan mereka dan berusaha untuk menjalaninya bersama, sebuah rintangan menghalangi usaha mereka.
Penulis cerita LGBT yang aku tahu di Indonesia adalah Andrei Aksana dengan Lelaki Terindah-nya. Namun, kini bertambah lagi penulis yang aku tahu yang menceritakan penyimpangan seksualitas manusia, yaitu Rangga Wirianto Putra.
Menurutku sepertiga bagian pertama agak sedikit membosankan. Cerita mengenai pertemuan Rei dan Ardo, dan bagaimana mereka akhirnya menyatakan perasaan masing-masing. Namun setelah kebersamaan mereka, di situ lah ceritanya mulai mencabik-cabik dan air mataku pun menetes. Cinta bukan hanya mengenai perjuangan dan mempertahankan, tapi juga mengenai melepaskan.
Hati manusia mana yang tidak terluka ketika mereka diminta untuk memilih antara kebahagiaannya atau permintaan orang tua yang sudah sekarat? Hati pasangan mana yang tidak ikut terluka melihat pasangannya sengsara? Dan hanya ada satu pilihan, melepaskannya.
Melepaskan orang yang kita cintai adalah memang bukti dan pengorbanan yang paling besar bahwa kita mencintainya. Baca cerita The Sweet Sins ini membuatku memahami banyak perspektif mengenai mencintai dan hidup.
Menutup buku ini rasanya masih sakit, tapi sakit yang bisa dipahami. Aku suka dengan endingnya yang bisa dibilang adil bagi kedua belah pihak walaupun aku berharap keduanya dapat menemukan kebahagiaan di masa mendatang. So, two thumbs up untuk Rangga yang berhasil merangkum cerita dengan emosi yang menghanyutkan.
Oh ya, novel ini cukup vulgar ya buatku. Ada beberapa penggambaran adegan seksual. Terus percakapannya juga cukup blak-blakan dan mungkin bagi beberapa orang agak kasar. Lalu ada satu hal yang mengganggu aku, yaitu kata-kata "Sayangnya aku sedang apa?" Kata 'sayangnya aku' itu kenapa gak pakai kata 'sayangku' aja ya? Heheheheheh...
Overall, it's a nice story dan emosi karakternya benar-benar terasa :)
P.S.: Terima kasih kepada Mas Dion dan Diva Press yang telah memberikan aku kesempatan untuk membaca dan mereview novel ini :)
Labels:
2012,
Contemporary Romance,
Diva,
LGBT,
Rangga Wirianto Putra
Thursday, May 30, 2013
Harper Lee - To Kill a Mockingbird
Judul : To Kill A Mockingbird
Penulis : Harper Lee
Penerbit : Qanita
Tahun Terbit : 2006
Halaman : 533
Overall Rate : 4 of 5 stars
Mengambil sudut pandang seorang gadis berumur 8 tahun, Harper Lee menuturkan kisah mengenai kasih sayang dan prasangka yang terbentuk di kota kecil Maycomb County.
Semuanya mungkin bermula karena rasa penasaran tiga orang anak kecil, Jem Finch, Dill, dan Scout. Mereka ingin memancing Boo Radley keluar dari rumah pria itu. Bagaimana pun Boo tak pernah terlihat walaupun banyak desas-desus mengatakan bahwa pria itu keluar pada malam hari. Petualangan mereka membuahkan kejadian yang tak disangka pada akhirnya.
Banyak kenakalan-kenakalan anak-anak yang tertuang dalam cerita ini. Salah satu alasan aku menyukai cerita ini adalah Harper Lee menuangkan cara berpikir anak-anak yang kritis dan tak ragu untuk menanyakan apa yang terlintas dalam pikiran mereka tanpa takut apa yang mereka katakan itu salah atau tak pantas. Beliau menangkap kepolosan anak-anak tersebut dengan sangat baik.
Aku mengagumi karakter Atticus Finch sebagai figur seorang ayah yang dibentuk dalam cerita ini. Bagaimana cara dia menjawab pertanyaan Jem dan Scout tanpa suatu apapun yang dia tutupi. Penjelasan dia tepat tapi dijelaskan melalui bahasa yang mudah dimengerti dan diserap oleh anak-anak. Pria berumur 50 tahun ini langsung menjadi nominasi pria idaman di tahun 2013 :)
To Kill A Mockingbird, ketika membaca judulnya, aku bertanya-tanya, apa hubungan cerita ini dengan burung yang meniru suara itu? Dan semakin jauh aku membaca, menurut interpretasiku, mockingbird ini menggambarkan Tom Robinson, Atticus, dan Boo.
Ketiganya bukanlah orang yang bersalah, tapi mereka disudutkan. Dalam kisah kali ini, Atticus membela seorang pria berkulit hitam yang dituduh melakukan sebuah tindakan yang tak dilakukannya. Hal ini membuat Atticus dikecam dan hidupnya terancam.
Walaupun ceritanya bukan tipe cerita yang mengaduk-ngaduk perasaan, tapi menurutku buku ini sarat makna. Banyak adegan-adegan yang menurutku sangat mengena. Misalnya ketika Scout bertengkar dengan sepupunya karena sepupunya menghina Atticus dan pamannya menghukum Scout. Scout mengatakan kepada pamannya karena pamannya hanya melihat satu sisi cerita, seharusnya sebelum menjatuhkan hukuman atau men-judge seseorang, dengarlah dari dua sisi, bukan hanya satu sisi.
Ada juga ketika paman Scout bertanya kepada Atticus kenapa dia tidak pernah memukul atau memarahi anaknya. Atticus menjawab bahwa dia tahu bahwa anaknya berusaha untuk bersikap baik. Menurutku itu keren banget karena Atticus dapat memahami anak-anaknya dengan baik dan membela mereka.
Setelah menutup buku ini, aku mulai berpikir (jarang-jarang nih!), bagaimana bila revolusi tidak ada? Apakah sampai sekarang manusia akan dikotak-kotakkan berdasarkan warna? Namun walaupun begitu, sampai saat ini pun kita masih mengotak-kotakkan manusia. Bukankah kita sederajat?
Secara keseluruhan, buku ini memang layak memenangkan segudang penghargaan. Buku ini membuatku ingin menjadi pribadi dan figur orang tua seperti Atticus. Aku salut dengan Jem dan Scout yang dapat bersikap dewasa ketika norma lingkungan bertentangan dengan hati nurani mereka. Two thumbs up for Mrs. Harper Lee!
Penulis : Harper Lee
Penerbit : Qanita
Tahun Terbit : 2006
Halaman : 533
Overall Rate : 4 of 5 stars
Mengambil sudut pandang seorang gadis berumur 8 tahun, Harper Lee menuturkan kisah mengenai kasih sayang dan prasangka yang terbentuk di kota kecil Maycomb County.
Semuanya mungkin bermula karena rasa penasaran tiga orang anak kecil, Jem Finch, Dill, dan Scout. Mereka ingin memancing Boo Radley keluar dari rumah pria itu. Bagaimana pun Boo tak pernah terlihat walaupun banyak desas-desus mengatakan bahwa pria itu keluar pada malam hari. Petualangan mereka membuahkan kejadian yang tak disangka pada akhirnya.
Banyak kenakalan-kenakalan anak-anak yang tertuang dalam cerita ini. Salah satu alasan aku menyukai cerita ini adalah Harper Lee menuangkan cara berpikir anak-anak yang kritis dan tak ragu untuk menanyakan apa yang terlintas dalam pikiran mereka tanpa takut apa yang mereka katakan itu salah atau tak pantas. Beliau menangkap kepolosan anak-anak tersebut dengan sangat baik.
Aku mengagumi karakter Atticus Finch sebagai figur seorang ayah yang dibentuk dalam cerita ini. Bagaimana cara dia menjawab pertanyaan Jem dan Scout tanpa suatu apapun yang dia tutupi. Penjelasan dia tepat tapi dijelaskan melalui bahasa yang mudah dimengerti dan diserap oleh anak-anak. Pria berumur 50 tahun ini langsung menjadi nominasi pria idaman di tahun 2013 :)
To Kill A Mockingbird, ketika membaca judulnya, aku bertanya-tanya, apa hubungan cerita ini dengan burung yang meniru suara itu? Dan semakin jauh aku membaca, menurut interpretasiku, mockingbird ini menggambarkan Tom Robinson, Atticus, dan Boo.
Ketiganya bukanlah orang yang bersalah, tapi mereka disudutkan. Dalam kisah kali ini, Atticus membela seorang pria berkulit hitam yang dituduh melakukan sebuah tindakan yang tak dilakukannya. Hal ini membuat Atticus dikecam dan hidupnya terancam.
Walaupun ceritanya bukan tipe cerita yang mengaduk-ngaduk perasaan, tapi menurutku buku ini sarat makna. Banyak adegan-adegan yang menurutku sangat mengena. Misalnya ketika Scout bertengkar dengan sepupunya karena sepupunya menghina Atticus dan pamannya menghukum Scout. Scout mengatakan kepada pamannya karena pamannya hanya melihat satu sisi cerita, seharusnya sebelum menjatuhkan hukuman atau men-judge seseorang, dengarlah dari dua sisi, bukan hanya satu sisi.
Ada juga ketika paman Scout bertanya kepada Atticus kenapa dia tidak pernah memukul atau memarahi anaknya. Atticus menjawab bahwa dia tahu bahwa anaknya berusaha untuk bersikap baik. Menurutku itu keren banget karena Atticus dapat memahami anak-anaknya dengan baik dan membela mereka.
Setelah menutup buku ini, aku mulai berpikir (jarang-jarang nih!), bagaimana bila revolusi tidak ada? Apakah sampai sekarang manusia akan dikotak-kotakkan berdasarkan warna? Namun walaupun begitu, sampai saat ini pun kita masih mengotak-kotakkan manusia. Bukankah kita sederajat?
Secara keseluruhan, buku ini memang layak memenangkan segudang penghargaan. Buku ini membuatku ingin menjadi pribadi dan figur orang tua seperti Atticus. Aku salut dengan Jem dan Scout yang dapat bersikap dewasa ketika norma lingkungan bertentangan dengan hati nurani mereka. Two thumbs up for Mrs. Harper Lee!
Tuesday, May 21, 2013
Rick Riordan - The Sea of Monsters [Percy Jackson and The Olympians #2]
Judul : The Sea of Monsters
Seri : Percy Jackson and The Olympians #2
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Disney Hyperion Books
Tanggal terbit : April 2007
Halaman : 279
Genre : Fantasy
Overall rate : 4 of 5
Akhirnya selesai juga buku kedua. Lebih bagus dari yang pertama pastinya soalnya banyak twistnya.
Kali ini, Percy berteman dengan seorang anak laki-laki yang sering di-bully. Walaupun anak ini badannya besar tapi dia cengeng dan memiliki sifat kekanak-kanakan.
Percy yang emang anaknya gak tegaan, bertemanlah dengan Tyson. Dan ternyataaaaa... Tyson adalah seorang cyclops bermata satu. Nice! Cyclops digunakan oleh para dewa untuk membuat senjata karena mereka kebal terhadap panas.
Bagaimana terbentuknya cyclops? Ternyata mereka adalah peranakan antara dewa dengan Niriad. Malah Tyson sebenarnya adalah anak dari Poseidon yang menyebabkan Percy dan Tyson adalah saudara sedarah.
Walaupun malu dan tak mau mengakui Tyson, mereka kini harus bekerja sama menyelamatkan camp dan Grover. Yep, Grover diculik dan berada di Sea of Monster. Camp berada dalam keadaan bahaya karena pohon Thalia yang selama ini melindungi camp, dalam keadaan kritis dan mudah diserang.
Satu-satunya yang dapat menyelamatkannya adalah Fleece Emas. Yang dimana ternyata berada di Sea of Monsters. Sayangnya, bukan Percy yang menerima quest tersebut melainkan Clarisse. Hmmm... bagaimanakah cara Percy menyelamatkan Grover? Lalu bagaimana dengan Tyson?
--
Menurutku Sea of Monsters ini lebih bagus dari buku pertamanya, The Lightning Thief. Ceritanya banyak twistnya dan menyentuh.
Salut sama Kronos yang licik abis jalan pemikirannya. Tersentuh sama sikap Tyson dan Percy satu sama lain. Ngakak dengan lelucon Grover. Hermes yang muncul di sini untuk membantu Percy dan meminta tolong untuk "mengembalikan" Luke ke jalan yang benar. Poseidon dengan kepeduliannya.
Suka sama cara cerita Rick Riordan yang mengalir. Aku sampai googling terkait Hepheastus dan Cyclops itu sendiri. Terus ya, aku gak nyangka loh soal ayah Chiron. Really??
Endingnya? Damn! Benarkah para dewa mempermainkan mereka? Ck! Harus segera baca buku 3-nya ne >,<
Seri : Percy Jackson and The Olympians #2
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Disney Hyperion Books
Tanggal terbit : April 2007
Halaman : 279
Genre : Fantasy
Overall rate : 4 of 5
Akhirnya selesai juga buku kedua. Lebih bagus dari yang pertama pastinya soalnya banyak twistnya.
Kali ini, Percy berteman dengan seorang anak laki-laki yang sering di-bully. Walaupun anak ini badannya besar tapi dia cengeng dan memiliki sifat kekanak-kanakan.
Percy yang emang anaknya gak tegaan, bertemanlah dengan Tyson. Dan ternyataaaaa... Tyson adalah seorang cyclops bermata satu. Nice! Cyclops digunakan oleh para dewa untuk membuat senjata karena mereka kebal terhadap panas.
Bagaimana terbentuknya cyclops? Ternyata mereka adalah peranakan antara dewa dengan Niriad. Malah Tyson sebenarnya adalah anak dari Poseidon yang menyebabkan Percy dan Tyson adalah saudara sedarah.
Walaupun malu dan tak mau mengakui Tyson, mereka kini harus bekerja sama menyelamatkan camp dan Grover. Yep, Grover diculik dan berada di Sea of Monster. Camp berada dalam keadaan bahaya karena pohon Thalia yang selama ini melindungi camp, dalam keadaan kritis dan mudah diserang.
Satu-satunya yang dapat menyelamatkannya adalah Fleece Emas. Yang dimana ternyata berada di Sea of Monsters. Sayangnya, bukan Percy yang menerima quest tersebut melainkan Clarisse. Hmmm... bagaimanakah cara Percy menyelamatkan Grover? Lalu bagaimana dengan Tyson?
--
Menurutku Sea of Monsters ini lebih bagus dari buku pertamanya, The Lightning Thief. Ceritanya banyak twistnya dan menyentuh.
Salut sama Kronos yang licik abis jalan pemikirannya. Tersentuh sama sikap Tyson dan Percy satu sama lain. Ngakak dengan lelucon Grover. Hermes yang muncul di sini untuk membantu Percy dan meminta tolong untuk "mengembalikan" Luke ke jalan yang benar. Poseidon dengan kepeduliannya.
Suka sama cara cerita Rick Riordan yang mengalir. Aku sampai googling terkait Hepheastus dan Cyclops itu sendiri. Terus ya, aku gak nyangka loh soal ayah Chiron. Really??
Endingnya? Damn! Benarkah para dewa mempermainkan mereka? Ck! Harus segera baca buku 3-nya ne >,<
Thursday, May 16, 2013
Ika Natassa - Twivortiare
Judul : Twivortiare
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : nulisbuku
Tahun terbit : Januari 2012
Halaman : 283
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 4 of 5
Baca buku lanjutan Divortiare ini berhasil membuatku tertawa dan nangis.
Jadi ceritanya kali ini si Alexandra merit lagi lah sama Beno Wicaksono. Yah gimana pun mereka masih saling cinta lah. Even me as a reader can see it clearly!
Di sini ceritalah si Lexy dengan menggunakan twitter mengenai kehidupan pernikahan mereka yang kedua. Mereka memang semakin dewasa, tapi kadang-kadang masih kekanak-kanakan. Mungkin karena perbedaan umur yang cukup jauh kali ya? Untungnya Beno ini emang dewasa banget.
Gak ngerti kenapa, Beno di sini adorable banget dibandingkan di buku pertama sampe aku ngerasa si Lex gak pantas dapetin dokter bedah itu. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, Lex dan Beno emang cocok. Saling memahami satu sama lain.
Aku antara envy dan benci ama Lex. Dia bisa sabar banget terhadap profesi Beno yang bisa dibilang menyita lebih dari setengah waktu dimana dia seharusnya bersama istrinya. Dan Lex bisa sabar banget sama pria yang gak bisa diajak bercanda. Suram juga ya. Tapi yaaaaa... ngebaca cara Beno menyayangi dia, ya ampun melting abissss (please exclude the way he asked her to report anything to him. It's a big NO! Tho' maybe it's his way to show that he care and he wanted her to know that he also think about her.)
Cuma satu yang aku sebel di cerita Lex - Beno. Kalo mereka ngambek mbok ya gak perlu kabur-kaburan gitu. Malu ama umur. Hahahahaha... Yah buatku sih ya kalo ada masalah ya harusnya dibicarain toh. Bukan malah diperbesar atau kalau emang butuh waktu sendiri, ya pisah kamar aja. Entah ya, buatku sih kalo mau nenangin diri, bukan berarti harus kabur dari tempat tinggal bersama (walaupun kaburnya ke rumah mereka yang lain sih).
Yang bikin gue nangis? Ya itu pas Beno minta maaf ke Lex pake surat. Langsung deh meler. Ya ampun Beno, walaupun mukamu lempeng, tapi cintamu hanya untuk Lexy. Hikssss...
Yang bikin aku ketawa itu pas Lex cerita soal cara Beno ngelamar dia. Aku sampe geleng-geleng kepala. Straightforward banget. Tapi mungkin itu yang bikin cowok satu ini jadi tak dapat ditolak =)
Overall, aku suka banget denga cerita Twivortiare. Chemistry kedua karakter terasa banget. Sukses bikin ketawa dan nangis. Aku berharap ada buku ketiganya dan di situ Lex dan Beno mendapatkan "Fotokopi Ayah"-nya =)
Yang aku sayangkan adalah karena dalam satu kalimat, kadang Ika Natassa menulis campur Inggris dan Indo yang terkadang bikin aku mengernyit bacanya. Kayak lagi mengendarai mobil di jalan mulus terus agak ngebut, eh di tengah jalan ada lubang kecil yang bikin sedikit ngerem. Hehehehehe...
Ada satu quote yang sebenarnya agak nancep buat aku:
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : nulisbuku
Tahun terbit : Januari 2012
Halaman : 283
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 4 of 5
Baca buku lanjutan Divortiare ini berhasil membuatku tertawa dan nangis.
Jadi ceritanya kali ini si Alexandra merit lagi lah sama Beno Wicaksono. Yah gimana pun mereka masih saling cinta lah. Even me as a reader can see it clearly!
Di sini ceritalah si Lexy dengan menggunakan twitter mengenai kehidupan pernikahan mereka yang kedua. Mereka memang semakin dewasa, tapi kadang-kadang masih kekanak-kanakan. Mungkin karena perbedaan umur yang cukup jauh kali ya? Untungnya Beno ini emang dewasa banget.
Gak ngerti kenapa, Beno di sini adorable banget dibandingkan di buku pertama sampe aku ngerasa si Lex gak pantas dapetin dokter bedah itu. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, Lex dan Beno emang cocok. Saling memahami satu sama lain.
Aku antara envy dan benci ama Lex. Dia bisa sabar banget terhadap profesi Beno yang bisa dibilang menyita lebih dari setengah waktu dimana dia seharusnya bersama istrinya. Dan Lex bisa sabar banget sama pria yang gak bisa diajak bercanda. Suram juga ya. Tapi yaaaaa... ngebaca cara Beno menyayangi dia, ya ampun melting abissss (please exclude the way he asked her to report anything to him. It's a big NO! Tho' maybe it's his way to show that he care and he wanted her to know that he also think about her.)
Cuma satu yang aku sebel di cerita Lex - Beno. Kalo mereka ngambek mbok ya gak perlu kabur-kaburan gitu. Malu ama umur. Hahahahaha... Yah buatku sih ya kalo ada masalah ya harusnya dibicarain toh. Bukan malah diperbesar atau kalau emang butuh waktu sendiri, ya pisah kamar aja. Entah ya, buatku sih kalo mau nenangin diri, bukan berarti harus kabur dari tempat tinggal bersama (walaupun kaburnya ke rumah mereka yang lain sih).
Yang bikin gue nangis? Ya itu pas Beno minta maaf ke Lex pake surat. Langsung deh meler. Ya ampun Beno, walaupun mukamu lempeng, tapi cintamu hanya untuk Lexy. Hikssss...
Yang bikin aku ketawa itu pas Lex cerita soal cara Beno ngelamar dia. Aku sampe geleng-geleng kepala. Straightforward banget. Tapi mungkin itu yang bikin cowok satu ini jadi tak dapat ditolak =)
Overall, aku suka banget denga cerita Twivortiare. Chemistry kedua karakter terasa banget. Sukses bikin ketawa dan nangis. Aku berharap ada buku ketiganya dan di situ Lex dan Beno mendapatkan "Fotokopi Ayah"-nya =)
Yang aku sayangkan adalah karena dalam satu kalimat, kadang Ika Natassa menulis campur Inggris dan Indo yang terkadang bikin aku mengernyit bacanya. Kayak lagi mengendarai mobil di jalan mulus terus agak ngebut, eh di tengah jalan ada lubang kecil yang bikin sedikit ngerem. Hehehehehe...
Ada satu quote yang sebenarnya agak nancep buat aku:
Orang-orang cenderung melihat kebahagiaan itu dari apa yang belum mereka punya, padahal seharusnya kebahagiaan itu dinilai dari apa yang kita sudah punya."Dewasa sekali bapak dokter bedah kita ini...
Wednesday, April 17, 2013
Rick Riordan - The Lightning Thief [Percy Jackson and The Olympians #1]
Judul : The Lightning Thief
Seri : Percy Jackson and The Olympians #1
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Disney Hyperion Books
Tanggal terbit : April 2006
Halaman : 375
Genre : Fantasy
Overall rate : 3 of 5
Yah, salahku karena menonton film garapan Chris Columbus terlebih dahulu baru membaca bukunya. Karena sudah menonton filmnya, aku jadi sulit membayangkan Perseus Jackson sebagai anak berumur 12 tahun. Di filmnya dia adalah seorang remaja tanggung. Beda banget! Yah, tapi apapun itu, aku mencoba untuk membersihkan bayangan Longan Lerman (pemeran Percy) dalam ingatanku.
Ceritanya bermula dari sebuah museum yang ternyata membawa bencana dan mengungkapkan bahwa Percy ternyata adalah seorang half blood. Tapi anak dewa manakah dia? Itu masih menjadi pertanyaan sampai dia dibawa oleh Grover ke camp musim panas untuk anak-anak half blood.
Di sana dia bertemu dengan Annabeth (anak Athena), Luke (anak Hermes), Grover (seorang satyr), anak Ares yang aku lupa namanya, Chiron (seorang Centaur, penasihat Percy), dan Dionysus (dewa Anggur). Pas acara mengambil bendera lawan, di situ lah ketahuan Percy itu anak dewa mana dan ternyata dia adalah anak dewa laut, Poseidon.
Setelah terungkapnya siapa Percy, kini muncul desas-desus bahwa Percy-lah yang mencuri thunder bolt milik Zeus. Tentu saja bukan Percy yang melakukannya, namun untuk membersihkan nama baiknya, Percy dibantu dengan Annabeth dan Grover, berkelana ke Underworld untuk menemui Hades yang dicurigai sebagai pelaku pencurian yang sebenarnya.
Percy Jackson and The Lightning Thief ini memang mengingatkanku akan Harry Potter.
Chiron : Dumbledore
Annabeth : Hermione
Grover : Ron
Luke : Draco
Ibu Percy yang rela mati demi menyelamatkan anaknya : Ibu HP yang mati demi melindungi anaknya
Petualangannya seru. Banyak yang lucu. Banyak kata-kata bijak juga. Memang hidup itu selalu diberikan pilihan. Jalan yang sudah kita pilih, tidak memiliki jalan untuk mundur, harus maju terus.
Overall, aku menikmati buku ini. Baca buku berbahasa inggrisnya gak susah. Khas Rick Riordan untuk menulis dari sisi orang pertama sehingga pembaca lebih bisa menyelami karakter utama. Gak sabar baca buku keduanya, harus nunggu dipinjemin nih =)
Seri : Percy Jackson and The Olympians #1
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Disney Hyperion Books
Tanggal terbit : April 2006
Halaman : 375
Genre : Fantasy
Overall rate : 3 of 5
Yah, salahku karena menonton film garapan Chris Columbus terlebih dahulu baru membaca bukunya. Karena sudah menonton filmnya, aku jadi sulit membayangkan Perseus Jackson sebagai anak berumur 12 tahun. Di filmnya dia adalah seorang remaja tanggung. Beda banget! Yah, tapi apapun itu, aku mencoba untuk membersihkan bayangan Longan Lerman (pemeran Percy) dalam ingatanku.
Ceritanya bermula dari sebuah museum yang ternyata membawa bencana dan mengungkapkan bahwa Percy ternyata adalah seorang half blood. Tapi anak dewa manakah dia? Itu masih menjadi pertanyaan sampai dia dibawa oleh Grover ke camp musim panas untuk anak-anak half blood.
Di sana dia bertemu dengan Annabeth (anak Athena), Luke (anak Hermes), Grover (seorang satyr), anak Ares yang aku lupa namanya, Chiron (seorang Centaur, penasihat Percy), dan Dionysus (dewa Anggur). Pas acara mengambil bendera lawan, di situ lah ketahuan Percy itu anak dewa mana dan ternyata dia adalah anak dewa laut, Poseidon.
Setelah terungkapnya siapa Percy, kini muncul desas-desus bahwa Percy-lah yang mencuri thunder bolt milik Zeus. Tentu saja bukan Percy yang melakukannya, namun untuk membersihkan nama baiknya, Percy dibantu dengan Annabeth dan Grover, berkelana ke Underworld untuk menemui Hades yang dicurigai sebagai pelaku pencurian yang sebenarnya.
Percy Jackson and The Lightning Thief ini memang mengingatkanku akan Harry Potter.
Chiron : Dumbledore
Annabeth : Hermione
Grover : Ron
Luke : Draco
Ibu Percy yang rela mati demi menyelamatkan anaknya : Ibu HP yang mati demi melindungi anaknya
Petualangannya seru. Banyak yang lucu. Banyak kata-kata bijak juga. Memang hidup itu selalu diberikan pilihan. Jalan yang sudah kita pilih, tidak memiliki jalan untuk mundur, harus maju terus.
Overall, aku menikmati buku ini. Baca buku berbahasa inggrisnya gak susah. Khas Rick Riordan untuk menulis dari sisi orang pertama sehingga pembaca lebih bisa menyelami karakter utama. Gak sabar baca buku keduanya, harus nunggu dipinjemin nih =)
Saturday, April 13, 2013
Ika Natassa - Divortiare
Judul : Divortiare
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2008
Halaman : 288
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Dapet pinjaman dari Bu Dokter A.S. Dewi. Langsung dibaca di bus pas abis pulang kopdar Jakarta hari ini (13 April 2013). Hohohohoho...
Ceritanya sebenarnya simpel. Mengenai seorang wanita bernama Alexandra a.k.a Lex a.k.a Lexy yang sudah menjanda selama 2 tahun. Dari awal aku udah tahu kalau sebenarnya Lex belum bisa melupakan mantan suaminya, si dokter ganteng, McSteamy di novel ini, yang bernama Beno.
Emang dalam sebuah hubungan, komunikasi itu merupakan hal yang paling penting dan krusial. Itulah yang menjadi penyebab perceraian Lex dan Beno. Keduanya sama-sama sibuk. Kerja bisa pagi ketemu pagi. Berantem lah, dan seterusnya sampai perceraian terjadi.
Wina dan Ryan, sahabat Lex, yang mengerti kehidupan karir Lex, merasa bahwa sudah saatnya sahabatnya itu kembali membuka peluang dengan para pria. Salah satunya adalah Denny. Pria ini dulu sempat nge-date sama Lex waktu mereka di Canberra. Dan ternyata pertemuan mereka kembali memberikan sebuah pandangan baru kepada Lex.
Sampai ketika Denny mengajak Lex untuk serius dalam hubungan mereka. Lex setuju untuk mencoba serius. Lagipula, Denny adalah pria yang baik, selalu dapat membuatnya tertawa, dan perhatian. Tidak ada yang kurang dari diri Denny. Namun, kenapa Lex masih tak dapat melupakan Beno?
Sewaktu memberi rating buku ini, aku bingung, 3 atau 4? Apa 3.5? Tapi setelah kupikir-pikir, 3 saja. Aku sebal sama karakter Beno. Mungkin pembaca lain suka sama dia. Buatku? Issshhhhh.... Rasanya pengen sumpal tuh mulut pria satu ini. Sarkastik banget! Sok kalem dan sok cool pula. Cih!
Eh, tapi bukan berarti aku tidak jatuh dalam pesona pria satu ini ya. Sebenarnya luluh juga sih pas dia gendong Lex sewaktu wanita itu keseleo. Terus pas dia khusus datang ke rumah mamanya Lex buat anterin obat. Hadeuhhhh... Jadi, sikap sarkastik dia sedikit dimaafkan =)
Bagaimana dengan karakter Denny? Duh, ini pria yang paling gak ada cacat deh. Awal-awal sih aku pengen bilang, "Lex, loe ama dia aja!" Tapi pada akhirnya, aku merasa Lex lebih cocok dengan Beno. Yang satu berapi-api, yang satu kalem. Jadi, saling mengimbangi. Hahahahaha...
Yang bikin aku klepek-klepek sama Denny pas dia ngomong gini:
Me: *swoon*
Sebenarnya pertengkaran antara Lex dengan Beno itu bikin capek loh pas baca buku ini. Aku juga rasanya pengen ikutan mencak-mencak ke Beno. Ck! Tapi untungnya buku ini juga menyertakan sisi kocak dari Lex, Ryan, dan Wina. Sahabat gokil dan gila. Hwhwhwhwhw...
Yang aku kurang suka dari buku ini sebenarnya bahasa Inggrisnya. Aku ngerti sih, kadang yang pengen disampaikan itu rasanya lebih ngena kalau pake bahasa Inggris. Tapi ada beberapa bagian di mana aku ngerasa capek baca Inggrisnya karena digabung sama bahasa Indo.
Overall, aku menikmati buku ini. Berikutnya lanjut twivortiare. Agak ragu sebenarnya karena ceritanya pake bahasa twitter. Tapi tetep akan kucoba baca =)
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2008
Halaman : 288
Genre : Contemporary Romance
Overall rate : 3 of 5
Dapet pinjaman dari Bu Dokter A.S. Dewi. Langsung dibaca di bus pas abis pulang kopdar Jakarta hari ini (13 April 2013). Hohohohoho...
Ceritanya sebenarnya simpel. Mengenai seorang wanita bernama Alexandra a.k.a Lex a.k.a Lexy yang sudah menjanda selama 2 tahun. Dari awal aku udah tahu kalau sebenarnya Lex belum bisa melupakan mantan suaminya, si dokter ganteng, McSteamy di novel ini, yang bernama Beno.
Emang dalam sebuah hubungan, komunikasi itu merupakan hal yang paling penting dan krusial. Itulah yang menjadi penyebab perceraian Lex dan Beno. Keduanya sama-sama sibuk. Kerja bisa pagi ketemu pagi. Berantem lah, dan seterusnya sampai perceraian terjadi.
Wina dan Ryan, sahabat Lex, yang mengerti kehidupan karir Lex, merasa bahwa sudah saatnya sahabatnya itu kembali membuka peluang dengan para pria. Salah satunya adalah Denny. Pria ini dulu sempat nge-date sama Lex waktu mereka di Canberra. Dan ternyata pertemuan mereka kembali memberikan sebuah pandangan baru kepada Lex.
Sampai ketika Denny mengajak Lex untuk serius dalam hubungan mereka. Lex setuju untuk mencoba serius. Lagipula, Denny adalah pria yang baik, selalu dapat membuatnya tertawa, dan perhatian. Tidak ada yang kurang dari diri Denny. Namun, kenapa Lex masih tak dapat melupakan Beno?
Sewaktu memberi rating buku ini, aku bingung, 3 atau 4? Apa 3.5? Tapi setelah kupikir-pikir, 3 saja. Aku sebal sama karakter Beno. Mungkin pembaca lain suka sama dia. Buatku? Issshhhhh.... Rasanya pengen sumpal tuh mulut pria satu ini. Sarkastik banget! Sok kalem dan sok cool pula. Cih!
Eh, tapi bukan berarti aku tidak jatuh dalam pesona pria satu ini ya. Sebenarnya luluh juga sih pas dia gendong Lex sewaktu wanita itu keseleo. Terus pas dia khusus datang ke rumah mamanya Lex buat anterin obat. Hadeuhhhh... Jadi, sikap sarkastik dia sedikit dimaafkan =)
Bagaimana dengan karakter Denny? Duh, ini pria yang paling gak ada cacat deh. Awal-awal sih aku pengen bilang, "Lex, loe ama dia aja!" Tapi pada akhirnya, aku merasa Lex lebih cocok dengan Beno. Yang satu berapi-api, yang satu kalem. Jadi, saling mengimbangi. Hahahahaha...
Yang bikin aku klepek-klepek sama Denny pas dia ngomong gini:
"You wanna know why I would stay under the rain for you?"
"Why?"
"So you can take care of me like you just did, and I can kiss you like just I did."
Me: *swoon*
Sebenarnya pertengkaran antara Lex dengan Beno itu bikin capek loh pas baca buku ini. Aku juga rasanya pengen ikutan mencak-mencak ke Beno. Ck! Tapi untungnya buku ini juga menyertakan sisi kocak dari Lex, Ryan, dan Wina. Sahabat gokil dan gila. Hwhwhwhwhw...
Yang aku kurang suka dari buku ini sebenarnya bahasa Inggrisnya. Aku ngerti sih, kadang yang pengen disampaikan itu rasanya lebih ngena kalau pake bahasa Inggris. Tapi ada beberapa bagian di mana aku ngerasa capek baca Inggrisnya karena digabung sama bahasa Indo.
Overall, aku menikmati buku ini. Berikutnya lanjut twivortiare. Agak ragu sebenarnya karena ceritanya pake bahasa twitter. Tapi tetep akan kucoba baca =)
Friday, February 22, 2013
Cassandra Clare - Clockwork Angel [The Infernal Devices #1]
Judul : Clockwork Angel
Seri : The Infernal Devices #1
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit : Ufuk
Tanggal Terbit : Maret 2011
Halaman : 644
Genre : Young Adult; Fantasy; Paranormal Romance
Overall rate : 2of 5
Aku hanya tak mengerti kenapa aku tak bisa menikmati membaca cerita Clockwork Angel ini. Buatku ceritanya datar. Mungkin ini hanya aku, banyak kok yang lain yang memberi rating 5. Sayang sekali buku ini tidak berhasil memukauku.
Tessa Gray, seoran gadis berumur 16 tahun, datang ke Inggris untuk bertemu dengan kakaknya. Tapi yang terjadi ketika dia turun dari kapal adalah dia diculik oleh Saudari Kegelapan yang mengajarinya cara "berubah". Saudari kegelapan ini selalu menyebutkan nama "Sang Magister", seseorang yang akan dinikahinya ketika dia berhasil menguasai cara "berubah" ini.
Malam ketika dia akan bertemu dengan "Sang Magister", dia ditolong oleh dua orang Pemburu Bayangan, dua sahabat, dua nephilim, yaitu Jem dan Will. Sejak saat itu, dia tinggal di Institut. Sebuah tempat nyaman dengan para nephilim yang cukup unik di dalamnya.
Tessa meminta bantuan untuk mencari kakaknya yang ternyata berada di dalam tangan klub Pandemonium, sebuah klub yang berbahaya. Dan petualangan untuk menyelamatkan kakaknya pun dimulai.
Setelah membaca buku ini, aku menyimpulkan bahwa Cassandra Clare sangat hebat membuat cliffhanger. Banyak banget cerita yang belum diungkapkan di sini, seperti masa lalu Will, apakah Jem menyukai Tessa, kalung yang dikenakan Tessa itu buat apa, apa yang hendak dikatakan Thomas mengenai Sophia, mengapa Will menjaga jarak seperti itu, apa yang akan terjadi dengan epilog itu, dan yang paling utama siapa Tessa sebenarnya?
Bagus sih, jadi membuat pembaca jadi penasaran, tapi sayangnya itu gak berlaku untukku. Saking banyaknya pertanyaan, aku nyaris nyerah di tengah-tengah. Ceritanya datar walaupun pertanyaan itu berputar-putar di kepalaku. Ketemu sama masalah, perang, selesai. Masalah lagi, perang lagi, selesai. Dan begitu seterusnya. Ughhhh...
Romance antara Tessa dan Will pun menurutku (lagi-lagi) datar. Mungkin karena baru awal kali ya? Jadi belum terlalu dalam. Tapi interaksi mereka cukup menyenangkan sih =)
Buat cover, aku salut banget sama Ufuk karena menggunakan cover asli. Keren banget.
Overall, yah aku bakal lanjut buku keduanya sih. Sedikit berharap ceritanya gak setengah-setengah. Lebih banyak rahasia yang diungkap. Dan semoga ceritanya gak datar lagi.
Labels:
2011,
Cassandra Clare,
Fantasy,
Paranormal Romance,
Ufuk,
Young Adult
Thursday, January 24, 2013
Adam Aksara - Blessed Heart
Judul : Blessed Heart
Penulis : Adam Aksara
ARC by Adam Aksara
BtP adalah organisasi yang berisi orang-orang yang "dibaptis" dan memiliki kemampuan seperti mindreader, menciptakan api, penyembuh, dan sebagainya. Jaime hanyalah bocah kampung yang memiliki hasrat menjadi anggota BtP, tapi dia tak memiliki kemampuan itu sehingga harapan hanya menjadi mimpi sampai dia bertemu dengan seorang perempuan, Nadia.
Nadia adalah tuan putrinya. Perempuan itu lembut, cantik, dan meningkatkan detak jantung Jaime. Namun Jaime tak mungkin bersamanya karena dia hanyalah seorang bartender, manusia biasa, tak memiliki kekuatan apapun. Tapi takdir berkata lain ketika tiba-tiba Jamie mengalami kecelakaan dan dia bisa terbang. Bermaksud untuk mendaftarkan diri sebagai BtP, dirinya ditolak karena masuk ke dalam daftar hitam.
Cemas dan takut, Jaime menyembunyikan kekuatannya. Jika sampai diketahui oleh orang banyak dia memiliki kemampuan terbang dan tidak mendaftarkan diri, dia akan menjadi rabbit, kelinci percobaan Divisi Penelitian. Jaime belum dapat menguasai kekuatannya dan dia bertemu dengan Xian, seorang kakek yang aneh dan tak bisa berbicara dalam bahasanya, dan Lily, seorang anak kecil bertingkah laku menggemaskan.
Xian mengajarinya mengontrol kemampuannya dan sebagai balasannya, Xian meminta agar Jaime menemukan saudarinya dalam kelompok Baptisan Pembebas yang merupakan musuh dari BtP. Walaupun berat hati, Jaime setuju dan hidupnya tak sama lagi ketika mengenal kelompok Baptisan selain BtP....
Aku antara suka dan benci dengan karakter Jamie. Dia polos tapi terlalu pasrah. Dia bisa kejam untuk melindungi orang yang dikasihinya. Aku sampai akhir gak bisa membayangkan Jamie sebagai sosok yang sudah tua semacam 25 ke atas, melainkan sosok seorang pemuda yang belum mencapai umur dewasa. Aku membayangkan Jamie bukan sebagai pria kekar dan berotot, melainkan hanya pria biasa yang bekerja di sebuah kafe kecil.
Well, aku bukan lah tipe orang yang suka membaca narasi yang panjang, melainkan yang suka membaca percakapan. Menggunakan POV orang pertama tentunya memudahkan penulis untuk menggambarkan perasaan dan pikiran si "aku". Aku cukup enjoy dengan karakter Jamie karena dia memiliki pemikiran yang cukup kocak. Namun dengan sifatnya yang pasrah kadang-kadang pikirannya jadi menyebalkan.
Karakter utama lain dari buku ini adalah Michelle dan Nadia. Dua perempuan yang tertarik kepada Jamie. Michelle menyenangkan dengan perilakunya yang totally like a bitch dan Nadia yang terkadang menyebalkan karena polos dan mudah menangis. Karakter yang paling aku sukai di sini adalah Lily, abis dia lucu dan menggemaskan. Hehehehheh...
Membaca cerita yang nyaris mencapai 800 halaman bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa bagian yang menurutku datar, ada juga beberapa bagian yang menurutku seru. Tapi yang jelas gitu masuk halaman 500 ke atas, di situ lah bagian paling seru buatku. Semua action terkumpul di bab-bab menjelang akhir itu dan semakin banyak rahasia yang terungkap dan cukup mencengangkan juga. So, two thumbs up untuk bagian-bagian tersebut.
Bagaimana dengan 500 halaman sebelumnya? Menurutku ceritanya di situ naik turun mulai dari cerita mengenai Jaime yang berusaha menutupi jati dirinya dari Nadia, perkenalan Jaime dengan pemimpin Baptisan lainnya, aksi Jaime yang melibatkan para Baptisan, dan sebagainya.
Yang kurang pas dalam cerita kali ini adalah romansanya. Rayuan Jaime kepada Nadia entah mengapa menurutku terlalu berbunga-bunga. Justru yang bagus itu yang di 300 halaman terakhir walaupun mereka banyak nangis di situ.
Aku suka dengan ending-nya yang sedikit mengambang dan berharap akan dibuatkan buku selanjutnya atau cerita singkat berikutnya karena masih penasaran dengan kelanjutan kisah Jaime dan Xian. Lalu akhirnya Jaime dengan siapa?
Monday, January 21, 2013
Kathryn Littlewood - Bliss [The Bliss Bakery #1]
Judul : Bliss
Seri : The Bliss Bakery #1
Penulis Kathryn Littlewood
Penerbit : Noura Books
Tanggal terbit : Desember 2012
Halaman : 320
Genre : Fantasy; Young Adult
Overall rate : 3 of 5
Yeay, aku baca buku ini pinjam dari temenku =)
Sebenarnya waktu pertama kali lihat buku ini sih naksir ama covernya dan biru-biru halamannya itu. Keren. Heheheheheh..
Keluarga Bliss menggunakan nama rempah untuk semua anaknya. Ada Thyme (Ty), Rosemary (Rose), Sage, dan Leigh. Ty yang tampan, Sage yang lucu, dan Leigh yang menggemaskan. Hanya Rose yang merasa dirinya biasa-biasa saja dan terkadang merasa diabaikan.
Dulu, Rose pernah melihat orang tuanya meracik kue dan ternyata menggunakan SIHIR. Well, Rose penasaran ingin melakukannya, tapi kedua orang tuanya masih belum mengizinkan. Dan kini, Rose diberikan kunci yang ternyata merupakan kunci menuju ruangan penyimpanan buku resep yang legendaris itu.
Orang tua Rose harus pergi ke kota sebelah selama satu minggu untuk menyembuhkan penyakit yang menyerang kota tersebut. Rose lah yang diberikan mandat untuk menjaga buku tersebut. Tapi siapa yang menyangka, salah seorang bibinya datang di saat kedua orang tuanya tak ada dan berusaha mengambil hati Ty dan adik-adiknya, bahkan Rose sendiri.
Yang namanya godaan untuk mencoba resep sihir itu tak bisa ditahan. Jadi, Rose dan Ty bereksperimen dengan resep tersebut. Yang terjadi adalah malapetaka, dan setiap kali mereka berusaha memperbaikinya, malah muncul malapetaka lainnya.
Haruskah Bliss bersaudara memercayakan resep sihir itu kepada bibi yang tak pernah diakui oleh orang tuanya untuk memperbaiki keadaan saat itu? Bagaimana jika sang bibi menginginkan buku itu untuk dirinya sendiri?
Ceritanya pure fantasy. Walaupun begitu, ceritanya menyenangkan sih. Lucu juga pas mereka menggunakan kue yang untuk mengatakan kejujuran. Aku baru sadar kalau ternyata ceritanya pendek, namun Noura Books membuat tulisannya cukup besar sehingga gak susah bacanya dan jadinya malah cukup tebal bukunya =P
Overall, emang ceritanya buat anak-anak sih... Tapi buat yang suka fantasi, buku ini boleh coba dibaca =)
View all my reviews
Seri : The Bliss Bakery #1
Penulis Kathryn Littlewood
Penerbit : Noura Books
Tanggal terbit : Desember 2012
Halaman : 320
Genre : Fantasy; Young Adult
Overall rate : 3 of 5
Yeay, aku baca buku ini pinjam dari temenku =)
Sebenarnya waktu pertama kali lihat buku ini sih naksir ama covernya dan biru-biru halamannya itu. Keren. Heheheheheh..
Keluarga Bliss menggunakan nama rempah untuk semua anaknya. Ada Thyme (Ty), Rosemary (Rose), Sage, dan Leigh. Ty yang tampan, Sage yang lucu, dan Leigh yang menggemaskan. Hanya Rose yang merasa dirinya biasa-biasa saja dan terkadang merasa diabaikan.
Dulu, Rose pernah melihat orang tuanya meracik kue dan ternyata menggunakan SIHIR. Well, Rose penasaran ingin melakukannya, tapi kedua orang tuanya masih belum mengizinkan. Dan kini, Rose diberikan kunci yang ternyata merupakan kunci menuju ruangan penyimpanan buku resep yang legendaris itu.
Orang tua Rose harus pergi ke kota sebelah selama satu minggu untuk menyembuhkan penyakit yang menyerang kota tersebut. Rose lah yang diberikan mandat untuk menjaga buku tersebut. Tapi siapa yang menyangka, salah seorang bibinya datang di saat kedua orang tuanya tak ada dan berusaha mengambil hati Ty dan adik-adiknya, bahkan Rose sendiri.
Yang namanya godaan untuk mencoba resep sihir itu tak bisa ditahan. Jadi, Rose dan Ty bereksperimen dengan resep tersebut. Yang terjadi adalah malapetaka, dan setiap kali mereka berusaha memperbaikinya, malah muncul malapetaka lainnya.
Haruskah Bliss bersaudara memercayakan resep sihir itu kepada bibi yang tak pernah diakui oleh orang tuanya untuk memperbaiki keadaan saat itu? Bagaimana jika sang bibi menginginkan buku itu untuk dirinya sendiri?
Ceritanya pure fantasy. Walaupun begitu, ceritanya menyenangkan sih. Lucu juga pas mereka menggunakan kue yang untuk mengatakan kejujuran. Aku baru sadar kalau ternyata ceritanya pendek, namun Noura Books membuat tulisannya cukup besar sehingga gak susah bacanya dan jadinya malah cukup tebal bukunya =P
Overall, emang ceritanya buat anak-anak sih... Tapi buat yang suka fantasi, buku ini boleh coba dibaca =)
View all my reviews
Labels:
2012,
Fantasy,
Kathryn Littlewood,
Noura Books,
The Bliss Bakery
Tuesday, January 8, 2013
Alison Goodman - Eona [Eon #2]
Judul : Eona
Seri : Eon #2
Penulis : Alison Goodman
Penerbit : Mizan
Tanggal Terbit : Juli 2012
Halaman : 672
Genre : Young Adult; Fantasy
Overall rate : 5 of 5
KERENNNN!!!
Pokoknya keren abis buku satu ini. Aku sampai bingung mau mulai menulis review dari mana. Hmmm...
Buku satunya diakhiri dengan Lord Sethon menguasai kekaisaran, semua pengikut kaisar lama dibunuh, bahkan Putri Jilla dan anaknya yang masih bayi pun dibunuh. Kini, Eona harus mencari sang putra mahkota yang melarikan diri entah dimana. Hanya Kygo, putra dan pengganti sang kaisar lah yang dapat menghentikan kekejaman Lord Sethon.
Eona (punggawa Naga Kembar) dan Lord Ido (sang punggawa Naga Tikus, yang berada di dalam penjara Lord Sethon) adalah dua punggawa naga yang masih hidup. Melalui mata batinnya Eona dapat mengetahui bahwa Ido masih hidup walaupun sekarat.
Selain menemukan Kygo, Eona juga harus menemukan manuskrip hitam yang dibawa oleh Dillon. Manuskrip itu perlahan-lahan membuat sahabatnya itu menjadi gila dan berubah menjadi seorang pembunuh.
Eona membutuhkan Lord Ido untuk melatih dirinya menguasai kekuatan sang Naga. Tapi, apakah Ido memiliki hati nurani ataukah dirinya masih haus kekuasaan seperti dulu? Jika Ido memang jahat, mengapa pria itu menolongnya dari serbuan 10 Naga yang tengah bersedih kepada naganya?
Lalu, bagaimana dengan Kygo? Bagaimana dengan kekaisaran? Mampukah Eona memercayakan semuanya kepada dirinya dan Ido? Mampukan Eona mengalahkan Lord Sethon?
---
Pokoknya karya Alison Goodman (AG) satu ini harus dibaca buat para penggemar fantasi. Sampai saat ini aku masih kebayang-bayang sama ceritanya, adegannya, dan romansanya.
Alur ceritanya enak banget buat diikutin, bahkan bisa dibilang, aku terserap di dalam ceritanya. Adegan yang paling membuatku merinding adalah adegan mutiara kerajaan ditanamkan di leher Kygo. Aku sampai megang-megang leher sendiri dan meringis. Kenapa? Baca sendiri pokoknya. Hahahahahah...
Perang di sini juga seru. Lebih seru dari buku satu. Bukan hanya para naga dan tentara saja yang perang, tapi juga perang batin Eona. Di sini banyak banget pergulatan batin Eona. Kebimbangannya. Cinta dan gairahnya untuk dua orang pria yang disayanginya. Yep, romansanya lebih terasa di buku kedua ini.
Cerita dalam buku Eona ini lebih miris. Banyak duka yang tercurah dalam satu buku ini (cekileh... bahasaku "tercurah"). Karakter pendukung dalam cerita ini juga keren-keren kayak Dela, Ryko, Tozay, Dillon, dan lainnya.
Pokoknya keren deh semuanya. Yang belum baca, harap SEGERA dibaca ya!!
Seri : Eon #2
Penulis : Alison Goodman
Penerbit : Mizan
Tanggal Terbit : Juli 2012
Halaman : 672
Genre : Young Adult; Fantasy
Overall rate : 5 of 5
KERENNNN!!!
Pokoknya keren abis buku satu ini. Aku sampai bingung mau mulai menulis review dari mana. Hmmm...
Buku satunya diakhiri dengan Lord Sethon menguasai kekaisaran, semua pengikut kaisar lama dibunuh, bahkan Putri Jilla dan anaknya yang masih bayi pun dibunuh. Kini, Eona harus mencari sang putra mahkota yang melarikan diri entah dimana. Hanya Kygo, putra dan pengganti sang kaisar lah yang dapat menghentikan kekejaman Lord Sethon.
Eona (punggawa Naga Kembar) dan Lord Ido (sang punggawa Naga Tikus, yang berada di dalam penjara Lord Sethon) adalah dua punggawa naga yang masih hidup. Melalui mata batinnya Eona dapat mengetahui bahwa Ido masih hidup walaupun sekarat.
Selain menemukan Kygo, Eona juga harus menemukan manuskrip hitam yang dibawa oleh Dillon. Manuskrip itu perlahan-lahan membuat sahabatnya itu menjadi gila dan berubah menjadi seorang pembunuh.
Eona membutuhkan Lord Ido untuk melatih dirinya menguasai kekuatan sang Naga. Tapi, apakah Ido memiliki hati nurani ataukah dirinya masih haus kekuasaan seperti dulu? Jika Ido memang jahat, mengapa pria itu menolongnya dari serbuan 10 Naga yang tengah bersedih kepada naganya?
Lalu, bagaimana dengan Kygo? Bagaimana dengan kekaisaran? Mampukah Eona memercayakan semuanya kepada dirinya dan Ido? Mampukan Eona mengalahkan Lord Sethon?
---
Pokoknya karya Alison Goodman (AG) satu ini harus dibaca buat para penggemar fantasi. Sampai saat ini aku masih kebayang-bayang sama ceritanya, adegannya, dan romansanya.
Alur ceritanya enak banget buat diikutin, bahkan bisa dibilang, aku terserap di dalam ceritanya. Adegan yang paling membuatku merinding adalah adegan mutiara kerajaan ditanamkan di leher Kygo. Aku sampai megang-megang leher sendiri dan meringis. Kenapa? Baca sendiri pokoknya. Hahahahahah...
Perang di sini juga seru. Lebih seru dari buku satu. Bukan hanya para naga dan tentara saja yang perang, tapi juga perang batin Eona. Di sini banyak banget pergulatan batin Eona. Kebimbangannya. Cinta dan gairahnya untuk dua orang pria yang disayanginya. Yep, romansanya lebih terasa di buku kedua ini.
Cerita dalam buku Eona ini lebih miris. Banyak duka yang tercurah dalam satu buku ini (cekileh... bahasaku "tercurah"). Karakter pendukung dalam cerita ini juga keren-keren kayak Dela, Ryko, Tozay, Dillon, dan lainnya.
Pokoknya keren deh semuanya. Yang belum baca, harap SEGERA dibaca ya!!
Labels:
2012,
Alison Goodman,
Eon,
Fantasy,
Noura Books,
Young Adult
Subscribe to:
Posts (Atom)